Cisco router adalah peratan utama yang banyak digunakan pada
Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan cisco router, informasi
dapat diteruskan ke alamat- alamat yang berjauhan dan berada di jaringan
computer yang berlainan. Untuk dapat meneruskan paket data dari suatu LAN ke
LAN lainnya, Cisco router menggunakan kabel dan protocol routing yang berfungsi
untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang tiba di router diperiksa dan
diteruskan ke alamat yang dituju. Agar paket data yang diterima dapat sampai ke
tujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat
tepat. Untuk itu, Cisco Router menggunakan Central Processing Unit (CPU)
seperti yang digunakan di dalam komputer untuk memproses lalu lintas data
tersebut dengan cepat. Seperti komputer, cisco router juga mempunyai sejumlah
jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM dan FLASH, yang berguna untuk membantu
kerjanya CPU. Selain itu dilengkapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan
dengan dunia luar dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh
cisco router adalah Internetwork Operating System (IOS).Memori yang digunakan
oleh cisco router masing-masing mempunyai kegunaan sendiri- sendiri sebagai
berikut :
• ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur
proses boot dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS image.
• RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan dan sistem operasi IOS
yang aktif.
• NVRAM berguna untuk
menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration)
• FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. Dengan menggunakan FLASH, IOS
versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen dalam
router.
• FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. Dengan menggunakan FLASH, IOS
versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen dalam
router.
Penggunaan Cisco router
Cisco IOS
Suatu komputer tentu memerlukan system operasi seperti Disk Operating System (DOS) atau UNIX untuk mengatur kerja dan konfigurasi computer tersebut. Demikian pula halnya dengan Cisco Router, perangkat ini dilengkapi pula dengan cisco IOS (Internetwork Operating System), yaitu suatu system operasi yang berfungsi untuk mengatur dan mengkonfigurasi Cisco router. Seperti system operasi DOS atau UNIX untuk komputer, Cisco IOS menggunakan perintah baris (command line) untuk menjalankan suatu perintah. Seperti DOS atau UNIX, Cisco IOS dikeluarkan dengan berbagai macam versi untuk berbagai macam peralatan buatan Cisco. dalam menggunakan Cisco router, perlu diperhatikan versi IOS yang akan dipakai. Perintah- perintah yang berfungsi dalam suatu versi untuk suatu peralatan atau model mungkin tidak dapat digunakan pada suatu peralatan atau model lainnya. Demikian pula perintah-perintah yang berfungsi dalam suatu versi baru mungkin tidak berfungsi dalam versi lama.
Cara membuat konfigurasi awal
Konfigurasi awal (start-up Configuration) adalah suatu file yang berguna untuk menentukan bagaimana Cisco router diatur pada saat boot. Jadi boleh dkatakan file konfigurasi awal ini mirip seperti file autoexec.bat pada DOS yang berguna untuk mengatur suatu computer pada saat boot. Umumnya ketika pertama kali router dihidupkan, router tersebut belum mempunyai konfigurasi awal. Untuk membuat konfigurasi awal, Cisco router dilengkapi dengan tiga cara sebagai
berikut :
1. Dengan suatu system configuration dialog, yang secara otomatis
dijalankan jika router tidak
menemukan konfigurasi awal pada saat dihidupkan, dan hubungan ke jaringan WAN
belum ada.
2. Dengan Autoinstall, dimana router mendapatkan konfigurasi awal
dari TCP/IP host yang sudah berfungsi di suatu jaringan WAN.
3. Dari configuration mode, dengan menggunakan perintah-perintah
Command-Line Interface (CLI) System configuration dialog secara otomatis akan
membantu dalam membuat konfigurasi awal bagi peralatan router yang belum
memiliki konfigurasi awal sewaktu router dihidupkan. Jika ingin menggunakan
system configuration dialog hubungan kabel ke jaringan WAN harus dilepaskan
dulu sebelum peralatan router dihidupkan, sampai konfigrasi awal selesai
dibuat. Jika hubungan ke jaringan WAN tersedia, router akan menjalankan
Autoinstall. Setelah sistem konfiguration dialog muncul di layar, kemudian
mengisi pertanyaan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya : nama
router, password, banner, IP address, dan lain – lain.
Hierarki Network Model (Core Layer, Distribute Layer, Access
Layer)
A.Backbone (Core) Layer
Core Layer merupakan high-speed switching backbone dan harus
didesain untuk dapat mengirimkan paket data (switch packets) secepat
mungkin. Pada layer ini, manipulasi paket data (seperti: access list dan
filtering) tidak boleh dilakukan, karena hal ini akan memperlambat proses
pengiriman paket data (Switching Packet).
B. Distribution Layer
Distribution Layer merupakan titik pemisah (demarcation point)
antara access Layer dengan core layers dan membantu dalam mendefinisikan dan
membedakan Core Layer. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi
paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.
Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah:
• Address atau Area Jaringan LAN
• Akses ke Workgroup ata Departemen.
• Mendefinisikan Broadcast/multicast domain.
• Routing dari Virtual LAN (VLAN)
• Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam
jaringan
• Keamanan
• Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat
dilakukan.